Liburan pada masa pandemi, tentu saja membuat dilema. Ada pro dan kontra didalamnya. Satu sisi pergi liburan telah menjadi kebutuhan, satu sisi lain berisiko jika keluar rumah apalagi ke tempat yang ramai seperti tempat pariwisata. Lantas, apa yang harus dilakukan? Apakah pada masa pandemi seperti ini, kita tidak bisa melakukan liburan sama sekali?
Tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan Covid 19 sebagai wabah dunia atau pandemi. Di Indonesia, pembatasan sosial berskala besar atau yang dikenal sebagai PSBB diberlakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Dampaknya, kegiatan pendidikan yang asalnya di sekolah dialihkan ke rumah, begitu pun urusan pekerjaan diganti menjadi Work Form Home atau WFH. Tidak hanya itu, banyak tempat umum yang ditutup seperti; tempat wisata, pusat perbelanjaan, tempat hiburan(bioskop) dll. Yang pada akhirnya mau tidak mau untuk kepentingan bersama, kegiatan kita terpusat di rumah.
Namun hampir satu tahun lamanya, kasus Covid-19 di Indonesia tidak kunjung mereda. Tidak heran rasa bosan melanda, sehingga mengakibatkan keinginan untuk liburan menjadi tinggi. Liburan pada masa pandemi, tentu saja membuat dilema. Ada pro dan kontra didalamnya. Satu sisi pergi liburan telah menjadi kebutuhan, satu sisi lain berisiko jika keluar rumah apalagi ke tempat ke tempat yang ramai seperti tempat pariwisata. Lantas, apa yang harus dilakukan? Apakah pada masa pandemi seperti ini, kita tidak bisa melakukan liburan sama sekali?
Jawabannya, tentu saja tidak. Walaupun dalam situasi pandemi kita tetap bisa menjalani liburan. Namun, dengan catatan besar kita harus mengubah liburannya menjadi versi pandemi. Liburan versi pandemi? Yuk! simak penjelasannya di bawah ini.
Pada dasarnya liburan versi pandemi merupakan kegiatan liburan yang disesuaikan dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Mematuhi protokol kesehatan sebelum, saat dan sesudah liburan menjadi syarat mutlak selama liburan pada masa pandemi. Contohnya, mencuci tangan ketika tangan mulai kotor, menggunakan masker selama liburan, dan menjaga jarak dengan pengunjung lain serta segera membersihkan diri setelah liburan. Di samping itu, ada juga nih tips dan trik liburan versi pandemi. Di antaranya sebagai berikut:
Memilih Tempat Wisata yang Tepat
Menentukan ke mana akan berlibur tentunya hal yang harus dipertimbangkan sebelum liburan. Tetapi, berhubung kondisinya pandemi maka kita harus memilih tempat destinasi dengan matang. Jangan hanya memikirkan keseruannya saja, tetapi juga harus mempertimbangkan keamanan dari penyebaran Covid-19. Jangan sampai, saat atau setelah menjalani liburan kita malah terinfeksi Covid-19.
Oleh karena itu, sangat penting untuk kita mencari-cari informasi tentang tempat yang akan dikunjungi. Beberapa yang wajib kita cari informasi adalah, bagaimana keadaan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Apakah zona hitam, merah atau hijau. Selain itu juga, kita harus mencari informasi apakah destinasi tersebut ramai atau tidak. Terakhir, kita pun perlu informasi apakah pengelola destinasi menerapkan protokol kesehatan yang ketat atau tidak.
Sangat ditekankan untuk memilih tempat destinasi yang berada di zona hijau, tidak terlalui ramai dan tempat tersebut menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Contohnya, Anda bisa memilih berlibur ke alam bebas terbuka hijau yang masih asri. Selain murah dan lebih fresh, wisata jenis seperti ini tidak menimbulkan keramaian atau kerumunan, sehingga akan lebih aman.
Memilih Waktu Berlibur yang Sesuai
Setelah menentukan ke mana akan berlibur, langkah selanjutnya menentukan kapan akan berangkat liburan. Masa pandemi seperti ini sangat rawan jika memilih hari weekend atau hari libur nasional karena sangat berpotensi menimbulkan keramaian. Oleh karena itu, ada baiknya memilih hari weekday untuk berlibur ataupun waktu lain tergantung hari-hari padat tempat wisata yang akan dikunjungi.
Menyiapkan Keperluan Protokol Kesehatan
Sudah menjadi kebiasaan, sebelum liburan kita menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan untuk dibawa. Tetapi, mengingat situasinya liburan pada masa pandemi, menjadi sangat penting untuk kita mempersiapkan keperluan protokol kesehatan. Contohnya membawa handsanitizer untuk cuci tangan dan membawa masker cadangan.
Bahkan ada baiknya kita membawa tas khusus yaitu "Tas Siaga Covid" yang isinya tidak hanya masker dan handsanitizer, tetapi juga tumbler air minum, alat makan pribadi, alat shalat serta makanan dari rumah. Hal ini bertujuan agar kita tidak meminta air ke orang lain, meminjam mukena mesjid ataupun makan di restoran/kaki lima. Jika serba barang pribadi, tentunya ini akan lebih aman dan nyaman juga selama liburan serta mengurangi kontak fisik.
Liburan Sendiri atau Berdua Saja
Biasanya, liburan akan lebih seru jika bersama banyak orang apalagi dengan orang terdekat. Namun, ini tidak berlaku untuk liburan versi pandemi. Pasalnya, situasi pandemi Covid-19 seperti ini pembatasan sosial dan pembatasan fisik sangat diperlukan untuk keamanan bersama. Maka daripada itu, mau tidak mau, suka tidak suka ada baiknya berliburlah seorang diri. Tetapi jika tidak bisa, cukup ajak satu orang terdekat yang dapat kooperatif selama liburan.
Hindari Menggunakan Transportasi Masal/Umum
Liburan pada kondisi biasanya tentu saja berbeda dengan liburan pada kondisi pandemi. Jika dulu kita lebih memilih transportasi umum agar lebih murah, maka ketika situasi pandemi kebiasaan ini harus dihindari. Agak berat memang, mengingat tidak hanya murah tetapi menggunakan transportasi umum membantu mengurai kemacetan, lebih menyenangkan dan lebih ramah lingkungan. Tetapi, inilah kenyataan yang harus dihadapi. Untuk mencegah penularan Covid-19 diharuskan meninggalkan kerumunan tak terkecuali kebiasaan berdesak-desakan di transportasi umum.
Alternatif lain jika tidak memungkinkan menggunakan transportasi adalah menggunakan jasa transportasi yang menerapkan protokol kesehatan. Contohnya ojek online dengan keamanan covid-19. Memesan motor atau mobil online pun tak ada salahnya, tetapi diperlukan kehati-hatian yang tinggi sebelum kita mengendarainya pastikan kendaraan telah steril, bersih dan tidak memuat dua orang lebih.
Jika masih tidak bisa, maka transportasi umum seperti MRT, LRT dan kereta api bisa menjadi pilihan. Tetapi dengan catatan mematuhi arahan petugas dan kita pun extra hati-hati. Mengapa demikian? Karena di transportasi umum sering dijumpai orang lain yang tidak menerapkan protokol kesehatan, jika melihat yang demikian jangan segan untuk menegurnya.
Adapun transportasi lain seperti angkot dan bis, sebaiknya tidak dijadikan pilihan. Mengingat saat di angkot dan sebagian bis tidak ada petugas khusus untuk mengatur penerapan protokol kesehatan. Beberapa contoh pelanggarannya adalah tidak menerapkan sosial distancing karena sopir tetap memasukkan penumpang walaupun sudah penuh, serta membiarkan penumpang tidak bermasker. Oleh karena itu sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan angkot ataupun bis terutama kelas ekonomi. Jika tidak memungkinkan melakukan ini, ada baiknya liburan Anda ditunda sampai keadaan pandemi telah mereda.
Nah itulah sedikit tips dan trik persiapan liburan pada kondisi pandemi, tips tersebut tidak hanya berlaku untuk pandemi Covid-19 saja tetapi juga berlaku untuk semua pandemi yang menular dan menginfeksi sistem pernafasan. Semoga bermanfaat, jangan lupa diamalkan ya!