Universitas Indonesia atau UI merupakan sebuah perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia. Kampus utamanya terletak di bagian Utara dari Depok, Jawa Barat tepat di perbatasan antara Depok dengan wilayah Jakarta Selatan, dan kampus utama lainnya terdapat di daerah Salemba di Jakarta Pusat. Universitas Indonesia merupakan kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas dan telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni. Cikal bakal UI bermula pada tahun 1849 dan UI merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Kampus ini didirikan pada tahun 1849 (sebagai Dokter-Djawa School Batavia) dan pada tahun 1954 sampai dengan sekarang dikenal sebagai Universitas Indonesia.
Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area, Salemba dan Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% wilayah UI bisa dikatakan adalah area hijau berwujud hutan kota. Sebuah area yang menjanjikan nuansa akademik bertradisi yang tenang dan asri.
Sejarah UI
Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1849 dan saat pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktik di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor).
Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966 maka pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi berstatus badan hukum milik negara (BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi.
Fasilitas Universitas Indonesia
Universitas Indonesia mempunyai berbagai fasilitas yang sangat banyak sekali, seperti perpustakaan, asrama, Balai Mahasiswa, Fasilitas dan sarana olahraga, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Wisma Makara, Pusat Kesehatan Mahasiswa, Bus Kampus, dan Sepeda Kampus.
Fakultas dan Program Studi UI
Fakultas adalah unit pendidikan di UI yang memiliki beberapa program studi atau jurusan. Sampai saat ini, program studi atau jurusan di UI dikelola dan dijalankan secara administrasi dan akademik oleh 14 fakultas dan 2 program. Fakultas dan program tersebut antara lain :
Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK)
1. Fakultas Kedokteran
– Pendidikan Dokter
– Pendidikan Dokter
2. Fakultas Kedokteran Gigi
– Pendidikan Dokter Gigi
– Pendidikan Dokter Gigi
3. Fakultas Farmasi
– Farmasi
– Farmasi
4. Fakultas Kesehatan Masyarakat
– Gizi
– Kesehatan Masyarakat
– Kesehatan Lingkungan
– Kesehatan dan Keselamatan Kerja
– Gizi
– Kesehatan Masyarakat
– Kesehatan Lingkungan
– Kesehatan dan Keselamatan Kerja
5. Fakultas Ilmu Keperawatan
– Ilmu Keperawatan
– Ilmu Keperawatan
Rumpun Sains-Teknologi (Saintek)
1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
– Matematika
– Statistika
– Fisika
– Kimia
– Biologi
– Geologi
– Geofisika
– Geografi
2. Fakultas Teknik
– Arsitektur
– Arsitektur Interior
– Teknik Elektro
– Teknik Industri
– Teknik Kimia
– Teknik Komputer
– Teknik Lingkungan
– Teknik Mesin
– Teknik Perkapalan
– Teknik Sipil
– Teknik Metalurgi dan Material
– Teknologi Bioproses
3. Fakultas Ilmu Komputer
– Ilmu Komputer
– Sistem Informasi
Rumpun Sosial-Humaniora (Soshum)
1. Fakultas Hukum
– Hukum
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
– Akuntansi
– Manajemen
– Ilmu Ekonomi
– Ilmu Ekonomi Islam
– Bisnis Islam
3. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
– Arkeologi
– Ilmu Filsafat
– Ilmu Sejarah
– Ilmu Perpustakaan
– Bahasa dan Kebudayaan Korea
– Sastra Arab
– Sastra Belanda
– Sastra Cina
– Sastra Indonesia
– Sastra Inggris
– Sastra Jawa
– Sastra Jepang
– Sastra Jerman
– Sastra Perancis
– Sastra Rusia
4. Fakultas Psikologi
– Psikologi
– Psikologi
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
– Antropologi Sosial
– Kriminologi
– Sosiologi
– Hubungan Internasional
– Ilmu Komunikasi
– Ilmu Politik
– Ilmu Kesejahteraan Sosial
– Antropologi Sosial
– Kriminologi
– Sosiologi
– Hubungan Internasional
– Ilmu Komunikasi
– Ilmu Politik
– Ilmu Kesejahteraan Sosial
6. Fakultas Ilmu Administrasi
– Ilmu Administrasi Negara
– Ilmu Administrasi Fiskal
– Ilmu Administrasi Niaga
– Ilmu Administrasi Negara
– Ilmu Administrasi Fiskal
– Ilmu Administrasi Niaga
Vokasi/Kejuruan
1. Program Vokasi
– Perumahsakitan
– Fisioterapi
– Okupasi Terapi
– Akuntansi Sektor Publik
– Akuntansi Keuangan
– Akuntansi Teknologi Informasi
– Manajemen Informasi dan Dokumentasi
– Komunikasi Hubungan Masyarakat
– Komunikasi Periklanan
– Komunikasi Penyiaran
– Administrasi Asuransi dan Aktuaria
– Administrasi Keuangan dan Perbankan
– Administrasi Perkantoran dan Sekretari
– Administrasi Perpajakan
– Pariwisata
Rumpun Multidisplin
1. Sekolah Pascasarjana Kajian Ilmu Lingkungan
2. Sekolah Pascasarjana Kajian Stratejik dan Global
Akreditasi Universitas Indonesia
Universitas Indonesia memperoleh akreditasi institusi dengan peringkat A (Amat Baik) dari Badan Akreditasi Nasionai Perguruan Tinggi. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) tersebut diperoleh sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini. Penilaian akreditasi meliputi 15 indikator meliputi kepemimpinan, kemahasiswaan, sumber daya manusia, kurikulum, prasarana dan sarana, pendanaan, tata pamong, sistem pengelolaan, sistem pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu, lulusan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program studi profil kampus UI. Selain itu UI juga mempunyai berbagai akreditasi Internasional sehingga menjadi masuk perguruan tinggi kelas papan atas dunia.
Mengenal Jalur Masuk UI
Dikutip dari website resmi UI, tingkat kesulitan untuk memasuki kampus UI sangat tinggi. Di mana hanya 5% dari pendaftar yang diterima setiap tahun. Bagi para lulusan SMA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan Program Sarjana (S1) ke UI dapat memilih 2 kategori jalur masuk berikut ini:
1. Melalui Jalur Undangan
Jalur masuk UI di kategori ini ada 4 cara, antara lain:
- Jalur Undangan
Seleksi masuk berdasar nilai rapor dengan memperhitungkan indeks prestasi sekolah, serta menyesuaikan dengan daya tampung yang ada. Hanya berlaku bagi siswa yang akan lulus pada tahun yang sama saat mendaftar. - SNMPTN
Yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Gerbang masuk program S1 Reguler. Pendaftar dapat memilih beberapa program pendidikan yang ada di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Siswa yang tidak dapat mengikuti SNMPTN, masih berkesempatan mendaftar S1 Reguler melalui SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SIMAK (Seleksi Masuk) UI. - PPKBPrestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), yakni jalur undangan untuk program pendidikan Vokasi dan S1 Paralel. Hanya sekolah yang mendapat undangan dari UI, yang dapat mendaftarkan siswanya di program ini.
- Talentscouting
Jalur undangan untuk program pendidikan S1 Kelas Internasional. Siswa yang tidak dapat mengikuti Talentscouting, masih berkesempatan mendaftar S1 Kelas Internasional melalui ujian tulis SIMAK UI-Kelas Internasional.
2. Melalui Jalur Ujian Tulis
Gerbang masuk UI lewat ujian tertulis mempunyai porsi paling banyak. Jalur masuk tersebut boleh diikuti siapa saja tanpa batasan tahun lulus dengan mengikuti ketentuan masing-masing program pendidikan yang terdiri dari:
- SBMPTN
Jalur ujian tulis yang diselenggarakan oleh panitia nasional SBMPTN. Jalur tulis ini diperuntukkan program pendidikan S1 Reguler. - SIMAK
Jalur ujian tulis yang diselenggarakan UI. Jalur tulis ini diperuntukkan program pendidikan S1 Reguler, S1 Paralel, dan Vokasi. Batasan tahun lulus berlaku untuk pendaftar S1 Reguler. Sedangkan untuk S1 Paralel dan Vokasi tidak ada batasan tahun lulus. - SIMAK-Kelas Internasional
Jalur tulis yang diselenggarakan oleh UI untuk program pendidikan S1 Kelas Internasional. Tidak ada batasan tahun lulus untuk mendaftar program ini. Materi ujian dalam bahasa Inggris.
Biaya Kuliah di UI Terbaru
Biaya pendidikan di UI dikenal dengan Biaya Pendidikan Berkeadilan. Biaya pendidikan ini diatur dalam Peraturan Rektor UI. Biaya Pendidikan Berkeadilan hanya berlaku untuk program Sarjana Reguler. Program pendidikan lain (Vokasi, Sarjana Paralel, Sarjana Ekstensi, Sarjana Kelas Internasional maupun Pascasarjana) tidak berhak atas skema Biaya Pendidikan Berkeadilan.
Uang kuliah dibayarkan per semester atau 6 bulan sekali sesuai program studi masing-masing. Adapun Biaya Operasional Pendidikan (BOP) atau uang kuliah di UI dapat dilihat lebih detail di http://www.ui.ac.id/pengantar-pendaftaran/biaya-pendidikan.html. Jika kurang jelas, kamu bisa menghubungi humas-ui@ui.ac.id.
1. Program Sarjana Reguler
Tarif UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk mekanisme BOP-Berkeadilan (dalam Rp):
Tarif UKT untuk mekanisme BOP-Pilihan (dalam Rp):
2. Program Vokasi
3. Program Sarjana Paralel
4. Program Sarjana Ekstensi
5. Program Sarjana Kelas Internasional
Selanjutnya untuk biaya kuliah Program Profesi, Spesialis, Magister, Doktoral, dan biaya registrasi status kuliah di luar negeri, kamu bisa http://www.ui.ac.id/pengantar-pendaftaran/biaya-pendidikan.html.
Bagaimana Cara Mengajukan BOP-Berkeadilan?
Setelah kamu dinyatakan diterima di UI, pastikan kamu membuka akun pendaftaran di www.penerimaan.ui.ac.id pada hari pertama pengumuman untuk memudahkan proses pendaftaran dan menghindari antrean panjang. Perhatikan dan baca baik-baik setiap penjelasan dan instruksi di website tersebut.
Ada 3 program pendidikan di UI yang bisa dipilih, yaitu:
- Program Sarjana Reguler
- Program Sarjana Paralel
- Program Vokasi
Untuk sistem pembayaran, UI memiliki 3 pilihan mekanisme pembayaran, yaitu pilihan membayar penuh, membayar dengan cicilan, dan BOP-B (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan). BOP-B merupakan suatu mekanisme untuk program S1 Reguler yang memungkinkan mahasiswa membayar uang perkuliahan sesuai dengan kemampuan keluarganya masing-masing.
BOP-Berkeadilan hanya dapat diajukan di awal masuk saat menjadi mahasiswa baru S1 Reguler UI. Ajukan BOP-B di awal untuk menyesuaikan besaran biaya kuliah sesuai dengan kemampuan orang tua atau penanggung biaya. Tata cara untuk mengajukan BOP-B pun cukup mudah, kamu dapat mengakses http://humas.ui.ac.id/node/7610.
Untuk mendapatkan skema BOP-B dibutuhkan data pendukung yang menjadi pertimbangan penetapan dengan mengisi formulir pengajuan BOP-B yang disertai berkas, antara lain:
1. Surat keterangan dari lingkungan tempat tinggal
2. Bukti penghasilan per bulan atau per tahun
2. Bukti pengeluaran per bulan atau per tahun
Komponen Biaya Program Sarjana Reguler
Komponen biaya Program Sarjana Reguler terdiri atas BOP dan uang pangkal. BOP merupakan komponen biaya atau dana untuk keperluan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan periode semester atau term berjalan. Sedangkan Program Sarjana Paralel dan Program Vokasi, komponen biaya kuliah, terdiri dari BOP dan dana pengembangan dengan jumlah lebih besar dari program Sarjana Reguler.
Jumlah biaya kuliah program S1 Reguler bisa lebih murah karena:
- Uang pangkal di Program S1 Reguler ditanggung pemerintah yang dibebankan pada anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Sedangkan dana pengembangan Program Vokasi dan Paralel dibebankan kepada mahasiswa dengan tujuan subsidi silang untuk program Sarjana Reguler.
- Mahasiswa program pendidikan S1 Reguler dari berbagai jalur masuk (SIMAK, SNMPTN dan SBMPTN) memiliki kesempatan untuk memilih skema BOP-B.
Menabung Biaya Kuliah
Meski kuliah di perguruan tinggi negeri, tetap saja kan butuh uang puluhan juta rupiah. Belum lagi keperluan kuliah anak yang juga besar. Kalau kamu atau para orangtua tidak merencanakan biaya pendidikan anak sejak dini, bisa-bisa pusing 7 keliling membayarnya. Minimal harus punya tabungan pendidikan untuk jangka menengah dan panjang. Ingat, pendidikan adalah investasi penting untuk masa depan.